Rabu, 17 Februari 2010

Dialog Hati….

“Tepiskan hal yang berbeda agar kisahmu teramat panjang…simpan rapi harapan…berkawan selamanya….”
(edc)

“Sudah ku bilang, seharusnya kau tak usah tau siapa dia !” Ujar wanita dihadapanku
“Semua lebih baik jika kau tak pernah mengenalnya…karena ku yakin kau akan terkejut,” wanita dihadapanku kembali melanjutkan perkataannya.
“Aku hanya ingin mengenalnya,” kataku membela diri
“Untuk apa? Bukankah kau lebih nyaman ia menjadi tokoh dalam khayalmu? Kau beri nama untuknya yang merupakan bagian dari dirimu?”
“Mungkin kau benar, ia memang pernah hadir dalam hidupku, tempatku berbagi cerita…selalu hadir ketika ku membutuhkannya, walau hanya dalam batas ruang yang tak mampu ditembus,” pungkasku.
“Sudahlah…tak perlu kau mengingatnya kembali, karena kau sendiri yang membuatnya pergi dan menghapus hadirnya dalam khayalmu.” tutur wanita dihadapanku kembali.
“Ya, memang aku sendiri yang memecahkan tabir kaca yang menyinari hidupku. Namun jejaknya hingga kini masih hadir….” Ujarku.
“Mengapa kau tau apa yang sedang ku rasa saat ini?,” Tanya ku penasaran kepada wanita dihadapanku, yang sekilas mirip dengan ku
“Bagaimana mungkin jika ku sampai tak tahu apa yang kau rasa, ketika kau sedih, suka atau ragu menyelimuti…aku selalu merasakannya pula,”
“Maksudmu? Kau…..”
“Ya, Aku adalah dirimu sendiri,”

*****
Aku dan hatiku….menjadi teman setia dalam berbagi cerita hidup, tak pernah bosan mendengarkan semua kisah yang ku lalui. Berdialog dengan hati kecil mengajarkanku untuk selalu berkata jujur, belajar merasakan setiap manis dan getir kehidupan. “Terimakasih Ya Robb, Kau berikan aku hati, yang mampu berdialog denganku…menjadi sahabat terbaik dalam hidupku,”


Jakarta, 15 Oktober, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar